WEDA,MPe – Guna meningkat minat dan prestasi anak muda dalam olahraga sepak bola perlu ada Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk mencari bibit baru dalam bakat olahraga tersebut, SSB Yon Mutiara Hitam resmi di buka yang bermarkas kecamatan Patani tepatnya di desa Yondeleu.
Pelatihan Sepak Bola Yon Mutiara Hitam resmi dimulai Kata Pjs Desa Yondeleu Sifuddin Hi Jalal S.Pd, yang juga penanggungjawab SSB Yon Mutiara Hitam.
Sangatlah penting untuk generasi muda kita kedepannya guna meningkatkan minat dan prestasi melalui pelatihan Sepak Bola ini akan memunculkan bintang baru pesepakbola handal di Desa Yondeleu kecamatan Patani kabupaten Halteng,” ungkap Sifuddin Hi Jalal S.Pd, saat dikonfirmasi wartawan.
Lanjutnya, Pelatihan sepak bola dan para pengurus juga melakukan pembinaan seperti selesai melaksanakan latihan siswa di arahkan untuk melaksanakan sholat dan belajar yang akan di awasi langsung oleh para pengurus SSB.
Tentu hal ini sangat bermanfaat untuk proses pembinaan anak-anak usia dini,” tambahnya.
Kita ada 1 pelatih sepak bola yang sudah berlisensi C, latihan juga akan di laksanakan di Stadion Desa Yondeleu, untuk mendukung generasi muda sepak bola, kita gratiskan pendaftaran siswa yang di bebankan hanya uang iuran Setiap bulan sebesar Rp.25.000 untuk uang kas SBB,” katanya.
Terpisah Pelatih SSB Yon Mutiara Hitam, Coach Asis Kamal mengatakan, kedisiplinan menjadi hal yang utama yang ia ajarkan jika ingin menjadi pemain sepak bola yang profesional selain teknik dasar.
Wasit Berlisenci C, juga menambahkan, Saya tekankan disiplin, karena penting untuk perkembangan pemain itu sendiri, lalu tetap menjaga motivasi semangat untuk berkembang,” cetus coach yang merupakan anggota Polsek Patani.
Jadi anak-anak tidak hanya sekedar main bola tapi memiliki semangat untuk berkembang dan bisa menjadi pemain profesional kedepannya.
Saat ini dirinya berfokus untuk melatih teknik dasar para siswa, pentingnya mengajarkan teknik dasar sepak bola secara benar, agar siswa nanti kedepannya tidak terbiasa melakukan passing kontrol yang salah,” katanya.
“Kalau sudah terbiasa melakukan teknik dasar yang salah, akan cukup sulit nanti untuk dibenahi, karena sudah menjadi kebiasaan,” tutup Coach Asis Kamal. (ril)

