TERNATE- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Maluku Utara hadiri kegiatan Kelas Orang Tua Hebat Seri 10 dengan tema “Yuk Maksimalkan Fungsi Keluarga untuk Pembentukan Karakter Positif Anak” yang diselenggarakan oleh BKKBN RI.
Kegiatan ini dilaksanakan via daring yang dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kepala BKKBN RI, Direktur KIE, Direktur Teknologi, Informasi dan Data, Kepala Biro Umum dan Humas, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta, Dr. Pitutu Aprilia Savitri, Ibu Nurliani Ismanto Kader BKB Kelurahan Gufasa, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara didampingi langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Tim Pokja Balita dan Anak BKKBN Provinsi Maluku Utara,Ketua Pokja keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Ketua Pokja Pengendalian Penduduk, Duta Orang Tua Hebat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Halmahera Barat dan Kepala Bappeda Kabupaten Halmahera Barat.
Narasumber dari kegiatan ini adalah Dr. Weni Endahing Warni, M.Psi., Psikolog Pakar Psikologi Himpsi. Hadirnya Kelas Orang Tua Hebar (KERABAT) merupakan wujud perhatian BKKBN Kepada Orang Tua, Kader, PKB/PLKB, Pengelola dan pelaksana kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) Baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang bersedia meningkatkan dan memahami peran orang tua utamanya dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seorang anak.
Dalam Laporannya Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak menyampaikan “ Kita menargetkan setiap bulannya ada satu juta keluarga yang memiliki anak usia dini hadir pada pertemuan BKB di Posyandu dan satu juta anak usia 0-6 tahun yang hadir di pertemuan tersebut dipantau perkembangannya dengan kartu kembang anak” ujar Irma.
Narasumber Dr. Weni Endahing Warni menjelaskan tentang 8 Fungsi Keluarga yaitu Agama, Cinta kasih saying, perlindungan, social dan budaya, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan Lingkungan. Hal yang penting dalam pola asuh yaitu evaluasi kembali pola asuh atau keterampilan pengasuhan yang diterapkan pada anak.
Setelah pemaparan materi dari narasumber, kegiatan dilanjutkan diskusi dengan para Kader Terbaik. Salah satunya yang terbaik dari Provinsi Maluku Utara adalah Ibu Nurliani Ismanto Kader BKB Kelurahan Gufasa, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara.
“Kami Kader BKB khususnya desa Gufasa selalu berusaha untuk menurunkan angka stunting dengan mengikuti program-program pemerintah dalam penurunan angka stunting dan kita di Desa gufasa dari 17 Orang yang stunting beberapa tahun yang lalu turun menjadi 14 orang turun lagi menjadi 7 dan sekarang sudah Zero Stunting di desa kami “. Ujar Nurliani.
Tidak hanya itu Nuliani juga menyampaikan, Kami di Halmahera Barat khususnya Desa Gufasa menerapkan Jemput Bola jadi kami tidak menunggu kedatangan mereka di posyandu untuk BKB dan posyandu kami jalan bersamaan disaat posyandu tapi nanti di 2024 kami akan melaksanakan BKB sendiri-sendiri agar kelas menjadi efektif”.
Selanjutnya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara menyampaikan rasa bersyukurnya pada forum kegiatan ini karena kader-kader terbaik berkumpul.
“Kami juga mendorong pada semua penyuluh KB untuk bergabung pada Kelas KERABAT karena saya ingin menggerakan penyuluh KB yang ada di Provinsi Maluku Utara untuk mengikuti dan bergabung agar kapasitas penyuluh KB bisa ditingkatkan sehingga mereka punya bekal pada saat mereka melakukan pembinaan dilapangan,” ujar Nuryamin.
“Halmahera barat ini sudah menjadi Ikon kita, perjalanan kami hamper 3 jam jalur darat dan saya sangat mengapresiasikan kepada Kader kita untuk bisa berbuat lebih banyak lagi dan mengenai penginputan KKA kita akan mulai serentak semua Penyuluh KB dibantu kader-kader agar proses penginputan bisa melalui Siga sehingga akan terbaca semua di system terkait peran atau anggota orang tua BKB dalam memperkuat kelas Kerabat,” ujar Nuryamin.
Banyak kendala yang dihadapi oleh kader-kader seperti kendala Cuaca, Iklim serta letak geografis Maluku Utara sendiri yang mayoritas adalah Laut.
Adapun penguatan dari BAPPEDA kabupaten Halmahera Barat yaitu dalam RPJMD Kabupaten Halmahera Barat salah satu yang menjadi prioritas pemerintah kabupaten Halmahera Barat adadalah penanganan stunting.
Bappeda Kabupaten Halmahera barat menyampaikan “ Target kami di 2024 nanti penurunananya adala 10% ditahun 2022 kami menurunkan dari 30% menjadi 23%.
“Kami Bappeda sesuai dengan arahan Perpres 72 kami terus mendorong OPDKB Pengampu Untuk terus mengoptimalkan Rencana kerja di tahun 2023 dan menyusun rencana kerja tahun 2024 dengan memprioritaskan penanganan stunting kemudian kami terus mendorong OPD KB dan Organisasi masyarakat untuk melakukan inovasi yaitu Eco Eduwisata yang sudah kami presentasikan di BKKBN Pusat kemudian kami juga sedang menyusun program kerja terkait apresiasi Pemerintahan pusat,” katanya.
Kepala Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Halmahera Barat juga menyampaikan komitmen melanjutkan apa yang disepakati dengan BKKBN Pusat lewat Duta Orang Tua Hebat.
“Kami bersyukur bahwa kader BKB Kami terpilih menjadi terbaik bahwa kami akan bersama-sama dengan Ibu Nurlina untuk membina BKB agar menjadi lebih baik. Yang penting bagi kami dari sekian banyak kader harus lebih peduli lagi untuk BKB. Kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Nurlina dan BKKBN Pusat karena sudah peduli dengan Kami Halmahera Barat walaupun dibagian timur kami tetap diperhatikan,” ujarnya.
Setelah penyamapian dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Halmahera Barat, Kegiatan ini ditutup dengan salam BKB dari Ibu Nurlina selaku Kader BKB Kelurahan Gufasa, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Malut. (**)
Discussion about this post