SANANA– Merujuk Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, penyediaan data keluarga berisiko stunting merupakan salah satu dari lima kegiatan prioritas percepatan penurunan stunting.
Data keluarga berisiko stunting dibutuhkan sebagai data operasional untuk melakukan pendampingan, intervensi maupun Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada kelompok sasaran yang meliputi Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak usia 0-24 Bulan (Baduta) dan anak usia 24-59 Bulan (Balita).
Oleh karena itu, dalam rangka pemutakhiran data keluarga berisiko stunting perlu dilaksanakannya kegiatan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting (Verval KRS) mulai dari tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota sampai ke tingkat kecamatan.
Setelah dilakukan Workshop Verval KRS tingkat provinsi di awal bulan September 2023 yang lalu, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara terus mengawal berjalannya kegiatan Workshop Verval KRS 2023 di tingkat kabupaten/kota dan tingkat kecamatan.
(Kamis/21 September 2023), Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Sula melaksanakan Workshop Verval KRS Tingkat Kabupaten/Kota dan Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Kepulauan Sula bertempat di Hotel Beliga.
Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berncana Marini Nur Ali, SKM, M.Si beserta jajarannya dan Satgas Stunting Kepulauan Sula ini diikuti oleh Pengelola Data Kabupaten Kepulauan Sula, PKB/PLKB dan Kader TPK dari 42 desa yang menjadi lokus Verval KRS 2023.
Dalam sambutannya, Marini Nur Ali berharap agar pelaksanaan Verval KRS ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat memperoleh data yang valid.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, S.TP, M.M. yang diwakili oleh Ketua Pokja Data dan Informasi Harwaty, SE menyampaikan pelaksanaan Verval KRS di Kabupaten Kepulauan Sula ini dilakukan pada 12 kecamatan dan 42 desa yang menjadi lokus Verval KRS 2023.
“Workshop pada hari ini dilaksanakan untuk memberikan knowledge dan melatih pengumpul, pengolah dan verifikator kecamatan serta kader TPK pada setiap desa terkait agar pelaksanaan Verval KRS berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang valid. Karena data Verval KRS akan digunakan untuk melakukan intervensi keluarga berisiko stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim, ” jelas Harwaty.
Kemudian, Ia menjelaskan sasaran dalam Verval KRS adalah PUS hamil, PUS memiliki balita dan baduta, PUS dengan 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat dan Terlalu Banyak), sehingga perlu dilakukan identifikasi pada sasaran tersebut melalui kunjungan dari rumah ke rumah. (**)
Discussion about this post