TERNATE, MPe — Ketersediaan pangan di Kota Ternate, Maluku Utara bakal terancam oleh fenomena El Nino atau perubahan iklim pada Agustus hingga Oktober 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kota Ternate, Muhammad Hartono menututkan, peristiwa El Nino tersebut akan berdampak pada ketersediaan sumber air sehingga berpengaruh pada pasokan beras.
“Kita khawatir juga, jadi kalau cuaca dipengaruhi oleh el nino maka akan terjadi kemarau panjang. Ini berpengaruh pada ketersediaan air, yang berdampak pada pasokan beras,” katanya, Sabtu (5/8).
Sesuai informasi dari BMKG ujar dia, fenomena el Nino diprediksi terjadi pada Agustus, September hingga Oktober 2023.Jika produksi beras menurun maka harga beras akan mengalami peningkatan.
Meski begitu, kata dia, dalam beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pemantauan di Gudang Bulog. Hasilnya, bahwa untuk 3 bulan kedepan stok beras masih bisa dikendalikan.
Tak hanya pengaruh El Nino, kata Kadis, pada bulan Agustus ini akan terjadi kenaikan inflasi juga, karena ada rencana pengumuman kenaikan gaji PNS.
“Kita juga khwatir, rencana pengumuman oleh presiden di tanggal 16 Agustus ini. Itu juga akan berdampak pada inflasi,” tuturnya.
Menghadapi masalah itu, Hartono berujar, sebagai bentuk upaya pengendalian kondisi tersebut Dinas Pangan Kota Ternate bakal melakukan gerakan pasar murah untuk mengatasi dampak dari fenomena El Nino tersebut, jelang Natal dan tahun baru (Nataru).(**)
Discussion about this post