TOBELO – BKKBN dan Komisi V DPR RI gencar melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana. Tujuannya untuk menekan angka stunting di Indonesia, termasuk Maluku Utara.
Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra kerja yang di Laksanakan di Desa Lina Ino Kecamatan Tobelo Tengah Kabupaten Halmahera Utara pada tanggal 25 Juni 2023 yang melibatkan Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Maluku Utara, Ibu Irene Yosiana Roba Putri bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Bapak Nuryamin, S.TP, M.M dan Kadis OPD – KB Kab.Halut Ibu Efrina Hendrik, SST, secara berkolaborasi menyampaikan pentingnya pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Pencegahan stunting.
Sebagai Narasumber pertama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, S.TP, M.M menyampaikan pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara sendiri akan tetapi perlu melibatkan semua pihak termasuk masyarakat dan stakeholder sebagai Bapak Asuh Anak stunting (BAAS).
“BKKBN memiliki banyak program yang menyasar balita, remaja, hingga lansia. Saat ini, BKKBN tidak lagi berjuang mengendalikan jumlah penduduk, namun lebih pada meningkatan kualitas penduduk. Pencegahan stunting menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk. Sehingga pada tahun 2045 mendatang, Indonesia memiliki generasi yang berkualitas.” Ujar Kaper Malut.
“Saya bersama mitra kerja Komisi V DPR RI melaksanakan sosialisasi program kie bangga kencana itu sesuai Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting” Ujar Nuryamin
Dalam paparannya, Ibu Irene Yasiana Roba Putri, mengatakan juga pentingnya pencegahan stunting dengan cara memperhatikan asupan gizi anggota keluarga.
Selain itu, juga mengingatkan kepada masyarakat “bayi yang baru lahir agar diberikan air susu ibu (ASI) eksklusif dan rutin membawa balita ke posyandu”.
“Di posyandu balita akan dicek tumbuh-kembangnya dan diberikan vitamin. Jadi terpantau pertumbuhan dan perkembangannya. Kalau ada yang terindikasi anak tersebut stunting cepat dilakukan intervensi,” katanya.
Pihaknya juga terus mengupayakan program percepatan penurunan stunting dapat langsung menyentuh masyarakat
sementara itu Ibu Irene Yasiana Roba Putri juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan pangan lokal sebagai Asupan gizi dalam pencegahan stunting yang potensinya sangat melimpah di Halmahera Utara.
Anggota Komisi V DPR RI ini mengatakan mencegah stunting sebenarnya tidak sulit. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara tidak hamil terlalu tua, tidak hamil terlalu muda, tidak hamil terlalu dekat, dan tidak hamil terlalu banyak.
“Jadi sebenarnya mencegah stunting itu nggak sulit. Jangan terlalu tua kalau hamil, karena berisiko stunting. Kalau terlalu muda ya tidak boleh, karena organ reproduksi masih belum siap, bisa berisiko stunting juga,”katanya di Desa Lina Ino kecamatan Tobelo tengah Kabupaten Halmahera Utara
Ia juga menyoroti peran suami yang mendampingi saat istrinya sedang hamil.
Menurut dia, suami harus menjadi suport sistem, sehingga istri bahagia dan janin yang di kandungnya sehat.
“Suaminya jangan bikin istri stres, bisa mengganggu perkembangan janin, jangan merokok, minum miras, itu dilarang keras. Kalau istrinya muntah-muntah tidak bisa makan, langsung dibawa ke puskesmas. Jangan sampai kekurangan gizi, karena ibu hamil itu harus banyak makan makanan bergizi,” lanjutnya
Kemudian panyajian Materi dilanjutkan oleh Ibu Kadis OPD -KB menyampaikan Pencegahan Stunting di mulai dari 1000 HPK, peserta Sosialisasi berjumlah 100 terdiri dari Catin, Ibu Hamil dan Ibu yang memiliki Baduta. (**)
Discussion about this post