TERNATE, MPe — Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ternate, Maluku Utara selama Januari sampai Juli 2023 saat ini mencatat sebanyak 10 Insiden kebakaran di wilayah Kota Ternate.
Selain menangani kebakaran, Damkar Kota Ternate juga menangani masalah – masalah lain yang berkaitan dengan keluhan masyarakat seperti mengevakuasi binatang liar yang membuat resah warga.
“Jadi bukan hanya kebakaran akan tetapi juga ada evakuasi seperti kalau masyarakat ada mengeluh karena kedapatan ular, tawon dan masalah kecil seperti kucing terjebak di plafon maka kita akan bergerak. Jadi kami disini ada 2 yaitu sistem pemadaman dan evakuasi,” kata Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Ternate , Ramli Soleman, saat ditemui Jumat (7/7/2023).
Lebih lanjut, Ramli menjelaskan terhitung dari Januari hingga Juli 2023 Damkar Kota Ternate mencatat sebanyak 10 insiden kebakaran di Kota Ternate. Dengan menggunakan 5 unit Mobil Damkar yang selalu stand by 1 kali 24 jam.
“Dari Januari hingga saat ini (Juli 2023) yang paling besar ada 10 insiden kebakaran. Kalau yang lain (kebakaran kecil) adakalanya seperti koslet kecil akan tetapi setelah kita kesana sudah lebih dulu diantisipasi masyarakat namun kita tetap melakukan pemadaman,” ungkap Ramli.
“Kalau evakuasi menyangkut ular dan tawon sekitar diatas 2 insiden,” tambahnya.
Sambung Ramli, sementara untuk di tahun lalu (2022) Damkar Kota Ternate mencatat sebanyak 30 insiden baik kecil maupun ringan.
“Kalau di tahun 2022 lalu sekitar 30 kebakaran dan itu diluar dari evakuasi jadi alhamdulillah sampai saat ini agak berkurang. Tapi kebakaran itu lebih banyak kebakaran ringan seperti kadang kalah memakan plafon sedikit, ada juga obat nyamuk yang sering tidak diperhatikan sehingga ada kelalaian nya disitu . Jadi kalau 2023 kebakaran besar agak menurun didominasi kebakaran ringan dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” paparnya.
Ramli menuturkan, kendala yang sering dihadapi petugas di lapangan yakni seperti kerumunan warga, parkir motor yang sembarangan di lokasi kebakaran.
“Dari posko (Damkar) ke lokasi kebakaran kadang-kadang kendaraan padat sehingga terkendala disitu, yang kedua; masyarakat yang datang malah menonton dan menimbulkan kerumunan bahkan ada yang live, terus ada yang parkir motor sembarangan sehingga lokasi yang kita mau tujuh kadang-kadang terhambat dengan hal itu. Namun begitu apapun yang terjadi tugas tetap kita laksanakan tugas, ” ujar Ramli.
Terakhir dia menghimbau kepada masyarakat Kota Ternate khususnya agar jika mendengar sirine atau alarm peringatan dari Mobil Damkar agar segera dipahami untuk membuka jalan sehingga lebih memudahkan petugas dalam melakukan pemadaman.
“Ada bawah kendaraan sering pakai hedset sehingga serine bunyi kadang-kadang tidak mendengar atau. Tahun 2021 kemarin kan pernah kejadian seperti itu. Makanya saya menghimbau kalau bisa masyarakat yang ada di Kota Ternate apalagi yang membawa kendaraan itu agar jangan mengabaikan bunyi serine atau alarm karena kalau kita sudah keluar dari lokasi tetap dengan alarm sama sirina nyala”
“Kalau penyebab untuk kebakaran pastinya itu itu dari Polisi yang bisa jelaskan kalau dari kita (Damkar) hanya kita perkirakan itu bagian juga dari kelalaian, itu yang kebanyakan,” tandasnya. (**)
Discussion about this post