WEDA,MPe – Kejadian di desa Damuli dan desa Dote dalam satu minggu terakhir yang dilakukan OTK, harus segera disikapi pemerintah daerah dan aparat kepolisian keamanan TNI/Polri.
Sebab peristiwa semacam ini bukan baru pertama kali pertama, kalau dihitung sekitar 10 kali kejadian, mulai dari masyarakat banemo yang dikejar OTK, masyarakat Messa juga sama, ada tanaman pala milik masyarakat yang ditebang, bahkan di sampai ada yang meninggal dunia di kali Gownle.
Ini tidak bisa disepelekan. Selama OTK yang melakukan tindakan tersebut tidak ditangkap, akan sangat meresahkan masyarakat yang melakukan kegiatan di hutan,” ungkap Munadi Kilkoda, Fraksi Nasdem, saat dikonfirmasi wartawan.
Lanjutnya, Bahkan dengan berkeliaran OTK tersebut sewaktu-waktu akan membahayakan keselamatan warga.
Jaminan keselamatan dan perlindungan masyarakat dalam melakukan kegiatan keseharian merupakan tugas pokok pemerintah. Tidak boleh ada pembiaran ketika ada kelompok masyarakatnya yang kenyamanan hidupnya terganggu,” cetusnya.
“Saya menduga kalu membaca rentetan kejadian tersebut, seperti ada sutradara yang mengatur. Sebab punya kemiripan dan cara mereka melakukan tindakan sama persis,” ujarnya.
Bahkan kemungkinan ada motif ekonomi dibalik peristiwa ini. Motifnya ingin mengendalikan sumber – sumber ekonomi yang ada di hutan, terutama pala dan gaharu,” tambahnya.
Wilayah weda timur sampai patani timur dikenal dengan penghasil pala hutan. Bahkan bisa jadi ada motif lain yang lebih besar yang harus diselidiki aparat kepolisian dalam hal ini olres Halteng.
Setiap kejadian selalu bersamaan dengan musim pala. Teror ini dilakukan terus menerus, secara otomatis masyarakat tidak akan ke hutan untuk panen pala, disitu kesempatan OTK untuk mengendalikan langsung hasil tersebut,” katanya.
Saya berharap pemerintah daerah dan aparat kepolisian serta TNI bisa segera berkoordinasi untuk menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk merespon masalah ini.
Apakah perlu patroli, atau apa, terserah yang penting kenyamanan masyarakat bisa terjamin dan mereka bisa kembali melakukan kegiatan mereka di hutan atau kebun dalam keadaan aman dan nyaman,” tutupnya.(ril)
Discussion about this post