TERNATE- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malut dan Himpunan Mahasiswa OBI (HIMO) Jabodetabek menilai statement JATAM (Jaringan Advokasi Anti Tambang) harus bisa dipertanggungjawabkan ke publik.
Hal ini disampaikan, ketum DPD IMM Malut, Usman Mansur mengatakan, pernyataan dari Jatam sudah membuat warga Obi merasa kecewa sebab tuduhan perusahaan buang limbah ke laut sehingga menyebabkan ikan tercemar sangat tidek benar.
“Itu hanya isu dan hal itu sudah banyak kita temukan ada LSM tinggal di Jakarta baru komentar tidak sesuai data,”ujarnya, Sabtu (1/4/2023).
Ia menjelaskan, sesuai informasi ikan ada diperaian Obi sangat banyak dan tidak ada pencemaran. Buktinya, Harita ada buat kegiatan mancing mania yang melibatkan masyarakat.
“Beberapa minggu kemarin kita bisa lihat dimedia ada pertandingan macing mania di perairan Obi,”jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Harita selalu membuat program pembinaan ke masyarakat lokal dan tentunya banyak manfaat yang di dapatkan.
“Jadi sekitar lingkar tambang masyarakat selalu diperhatikan dengan pemberdayaan melalui CSR,”terangnya.
Senada, disampaikan ketua Himpunan Mahasiswa Obi (HIMO) Jabodetabek, Wahyu Kahusa Kata dia, ada oknum LSM Jatam selalu meributkan persoalan pencemaran lingkungan yang salah satunya terkait soal ikan diperairan Obi yang tercemar zat kimia berbahaya terkait.
Lanjut dia, selaku putra daerah tentunya sangat terpanggil dalam menyikapi persoalan yang ada.
“Kemarin LSM JATAM mengadakan diskusi publik. Namun diskusi dinilai sangat menyerang perusahaan,”katanya.
Kata dia, selaku Mahasiswa Obi Jabodetabek menghibau agar semua pihak jangan terpancing dengan isu yang tidak benar.”Kalau ada limbah dilaut, tapi kenapa ada lomba mancing yang diadakan oleh PT Harita yang di ikuti omasyarakat,”pungkasnya. (**)
Discussion about this post