Pasalnya berjualan di areal itu para pedagang kelapa muda tersebut mengaku akses pembeli sering terkendala gara – gara kemacetan arus lalu lintas apalagi di tengah bulan suci ramadan ini.
Idham (50), salah satu pedagang kelapa muda kepada wartawan, Jumat (31/3/2023) mengaku merasa resah pasca dipindahkan dari tempat jualan sebelumnya di belakang Jati Land Mall oleh Pemkot Ternate karena relokasi.
“Di tempat ini kami merasa resah karena berjualan lari – lari dari hujan dan panas, di satu sisi ini tempat jalan umum jadi kami rasa tidak nyaman menghalangi pembeli karena sering macet,” ujar Idham.
Dia berharap Pemkot Ternate segera menyediakan tempat jual yang layak dan permanen ksusus untuk pedagang kelapa muda agar nyaman berjualan.
Menurutnya, Pemkot Ternate sudah saatnya harus memberikan perhatian khusus ke pedagang kelapa muda. Karena punya andil besar berkontribusi ke daerah sudah sejak lama.
“Kami masyarakat lokal pedagang kelapa muda di Ternate sudah bertahun-tahun memberikan kontribusi kepada daerah ini, jadi Pemkot Ternate tolong membuka peluang dan lihat kami pedagang kelapa muda ini sediakan tempat berjualan yang permanen lah kalau bisa,” kata pria yang mengaku datang jauh – jauh dari Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat itu.
Apalagi seiring berjalannya waktu, kelapa muda di Ternate kata dia, peminatnya terus meningkat dengan hadirnya berbagai tempat usaha dimana – mana.
“Usaha kelapa muda di Ternate semakin disukai banyak orang dan berkembang dan itu sudah berkontribusi terhadap pendapatan daerah, karena kami pedagang rutin bayar retribusi Rp 5000 per hari,” pungkasnya. (**).
Discussion about this post