Deputi Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN RI Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng didampingi Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk Ir. Milarahmawati, M.S dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Dra. Renta Rego mengunjungi Kampung KB Martas Desa Marimabati Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat.
Kedatangan Bonivasius beserta rombongan disambut sangat baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat. Bermula dari penyambutannya dengan tradisi Joko Kaha atau dimaksud dengan tradisi Injak Tanah ketika tamu besar baru pertama kali datang ke Bumi Halmahera Barat yang mengandung makna untuk keselamatan lahir batin seseorang.
Kepala Desa Marimabati Ismar Ismail menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan bapak Deputi Dalduk BKKBN RI dan rombongan, serta menyampaikan Desa Marimabati merupakan desa lokus stunting.
Serta Ketua Kampung KB Martas Desa Marimabati Tuti Habib memaparkan profil Kampung KB Martas Desa Marimabati. Jumlah peserta KB aktif sampai dengan Desember 2022 tercatat 62.5 persen dari total Pasangan Usia Subur (PUS) 80 peserta.
Bonivasius menyampaikan, Terima kasih kepada Pak Lurah sudah menyambut Saya dan teman-teman BKKBN dengan baik. Saya sangat mengapresiasi Kampung KB Martas desa Marimabati.
Kampung KB Martas ini bisa menjadi percontohan Kampung KB lainnya di mana Kampung KB Martas ini dilihat dari kualitas keluarga di dalamnya sangat baik. Tapi harus sangat diperhatikan bahwa masih terdapat 8 anak yang stunting di Kecamatan Jailolo yang harus diperhatikan kesehatannya”.
“Dana desa dapat dimanfaatkan untuk mengahapus stunting di Desa Marimabati. Stunting menjadi ancaman kita semua. Ancaman bukan yang stunting sekarang, tapi anak muda sekarang, Pasangan Usia Subur (PUS), dan para calon pengantin. Ketika PUS ingin mempunyai anak dijaga betul makanan yg bergizi seimbang dan untuk laki-lakinya agar tidak merokok. 1000 HPK sampai usia 2 tahun harus dijaga betul agar tetap memperoleh gizi seimbang. Desa Marimabati ini potensi pangannya bagus, jadi seharusnya bisa untuk mewujudkan anak-anak tidak stunting lagi. ” ujar Bonivasius.
Deputi Dalduk BKKBN RI juga mengucapkan terimakasih atas kolaborasi seluruh perangkat desa dan lintas sektor untuk membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten Halmahera Barat.
Sementara itu, Ketua TP PKK selaku orang tua hebat di Kabupaten Halmahera Barat Meri Uang Popala, S.PAK., MM mengatakan,“Saya menginginkan semua desa di Halmahera Barat dijadikan kampung KB. Semua ini memang tidak mudah, namun Kami akan berusaha untuk membentuk kampung KB di semua desa”.
Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat kini mendeklarasikan inovasi untuk percepatan penurunan stunting dengan slogan CERIA (Cegah Perkawinan Anak) dan mengharuskan bagi PUS yang siap hamil agar melapor kepada bidan desa.
“Sekarang orang yang siap hamil dan bapak-bapak yang siap menghamili harus melapor ke bidan desa supaya pemerintah Halmahera Barat bisa mengetahui dan bersiap-siap untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak nantinya”, tutup Meri. (**)
Discussion about this post