TERNATE, MPe – Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara menyuarakan aspirasi di halaman sekolah meminta kepala sekolah (Kepsek) untuk mungundurkan diri. Rabu (1/2/2023).
Pantauan di halaman sekolah sekira pukul 11:15 WIT itu terlihat sejumlah pamflet bertuliskan, “Mogok Komite Sampai Hak Siswa Diterima, Kami Tidak Menerima Kebijakan Kepsek, Ganti Kepala Sekolah. Terpampang di gedung sekolah.
Informasi yang diterima di lapangan menyebutkan, Kepsek SMK 1 diduga melarang siswa-siswi untuk menggunkan fasilatas sekolah. Namun, kepsek juga menyuruh para guru untuk terus menagih uang SPP.
“Jadi uang SPP sudah kami penuhi dan aksi ini soal fasilitas sekolah,” ujar salah satu siswa yang menyuarakan aspirasi.
Selain itu, kepsek diduga melarang muridnya menggunakan vasilitas olahraga. Selain itu, AC, CCTV dan sejumlah fasilitas tidak memadai, padahal SPP selalu saja dibayar.
“Aksi ini tidak ada suruhan dari siapapun. Ini adalah kesadaran sendiri, bahkan tidak ada respon sama sekali dari kepsek ketika kami aksi, beliau hanya berdiam diri di ruangan,” katanya lagi.
Terpisah, Kepala SMK N 1 Kota Ternate, Nurdjanah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, tidak mengetahui permasalahan yang terjadi
“Terkait dengan siswa demo tadi, saya tidak tau menau,” ujarnya.
Ketika disentil soal apakah pihak sekolah melarang siswa menggunakan fasilitas sekolah, seperti lapangan dan lainnya. Nurdjanah mengatakan, bahwa sebelumya ada perbaikan karena kondisi lapangan tersebut tidak memungkinkan.
“Untuk lapangan kemarin sebelum ada perbaikan, itu kan ada bolong-bolong, nah sekarang setelah diperbaiki ya silahkan (pakai),” jelasnya.
Ia mengaku kalau ada permasalahan hingga adanya demo dari para siswa kata dia, itu hanya mis komunikasi saja.
“Yang jelas ini hanya miskomunikasi, saya juga tidak tau saya punya kesalahan dimana,” cetusnya.
Ia juga mengatakan, walaupun didemo oleh siswanya proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya tidak ada hambatan. (**)
Discussion about this post