TERNATE, (9/11/2022) -Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menegaskan, Maluku Utara salah satu provinsi yang menjadi pengumpul naskah kuno perjalanan sejarah Jalur Rempah di Nusantara yang akan diusulkan ke UNESCO.
Sebab, dalam kronik sejarah Nusantara lama, Maluku Utara terutama Ternate dan Tidore menjadi jalur perdagangan rempah termasyur kala itu dan komoditi ini digandrungi oleh bangsa Eropa.
Khusus untuk Ternate dan Tidore merupakan pemilik rempah cengkeh, pala yang mulanya hanya tumbuh dan ditemukan di Ternate, serta terbukti telah berkelana jauh hingga ditemukan di belahan dunia lain.
“Ternate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara, yaitu pulau-pulau Ternate, Tidore, Makian, Bacan dan Moti. Temate memiliki rempah cengkeh,” katanya kepada wartawan di Ternate, Rabu (9/11/2022).
Berdasarkan sejarah, Temate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara yang oleh para pedagang Arab kepulauan itu diberi nama Jazirah Al Mulk.
Di mana kepulauan raja-raja merujuk kepada empat kerajaan bahari yang jejaknya masih bisa kita temui hingga saat ini, yaitu Kerajaan Jailolo, Ternate, Tidore dan Bacan. Wilayah tersebut digadang-gadang sebagai taman firdaus yang penuh misteri.
Para pedagang Arab dan China selama berabad-abad sengaja merahasiakan keberadaan hingga maskapai dagang Eropa berhasil membuka tabir misteri rempah Nusantara pada abad ke-16 Masehi. Sampai dengan awal abad ke-17 Masehi, cengkeh dan pala hanya bisa ditemukan kepulauan Maluku bagian utara dan Banda.
Sebagai masyarakat bahari, orang-orang Ternate dan Tidore sangat akrab dengan lautan. Laut bukanlah pemisah bagi pulau-pulau mereka, tapi justru pemersatu bagi masyarakat yang beragam, mendampingi memori kolektif kejayaan rempah Nusantara yang pernah mengharumkan nama Maluku dalam kancah perdagangan dunia.
Oleh karena itu, tradisi berperahu dengan menggunakan perahu Kora-Kora yang dulu digunakan untuk pelayaran Hongi masih terus dilestarikan. Peradaban rempah di wilayah ini pada suatu masa telah menciptakan laboratorium keragaman bangsa-bangsa dunia.
“Semua keragaman itu tercermin dengan jelas rempah Raja Nusantara yang Melegenda dalam Sejarah Dunia,” ujarnya. (**)
Discussion about this post