SOFIFI,MPe- Lomba menulis esai dan opini yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara berakhir. Babak final di meeting room Grand Tabona Ternate Sabtu (29/10) sekitar pukul 11.30-18.00, lima penulis esai dan lima penulis opini keluar sebagai pemenang.
Kepala Bidang Perpustakaan, Usuri mengatakan, jumlah finalis sebanyak 12 orang terdiri dari 6 orang penulis esai, dan 6 orang penulis opini yang mempresentasikan tulisannya.
Tiga orang di antara mereka yakni Aida Radar, Subhan Hi Ali Dodego, dan Faisal Yamin, sedianya mengikuti secara daring/zoom.
“Linknya sudah disiapkan panitia. Tapi sampai acara selesai jelang magrib hanya Ibu Aida dan Pak Subhan yang mengikuti,” tuturnya.
Sesi presentasi yang dipandu Ismail selaku panitia itu berjalan baik, di mana setiap finalis memaparkan tulisannya selama 5 menit dan 5 menit lagi untuk sanggahan, kritikan/koreksi dari dari tim juri.
Tim juri terdiri dari Dr. Herman Oesman (akademisi, peneliti, penulis dan editor buku), Mahmud Ici (jurnalis senior, pendiri media online Kabarpulau, esais dan kontributor buku), dan M Kubais, editor dan penulis buku yang pernah menulis di Koran Tempo, harian Seputar Indonesia, dan Koran Sindo.
Berdasarkan hasil penilaian kumulatif dari tim juri yang dibacakan panitia pada lomba menulis esai, Juara I diraih Aida Radar dengan judul esai “Menciptakan Ekosistem Membaca di Maluku Utara, Mari Menjemput Bola!”; Juara II Subhan Hi Ali Dodego, “Rektifikasi Literasi Digital di Maluku Utara”; Juara III Taswin Mahdi,
“Harapan Kekayaan yang Membawa Kemiskinan”; Juara Harapan I Safran Tidore, “Tradisi Mandi Laut dan Dampak Kesehatan Lingkungan”; dan Juara Harapan II Sandi Alim, dengan judul esai “Sagea dan Masa Depan Ekologi.”
Sedangkan lomba menulis opini, Juara I Akmal Lule dengan judul tulisan
“Manusia Bertopeng Setan”; Juara II Nurkholis Lamaau, ”Pertambangan dan Atas Nama Pembangunan”; Juara III Nur Lienda, “Literasi Digital”; Juara Harapan I M Yamin Yakub, “Kekerasan di Provinsi Bahagia”; dan Juara Harapan II Hilman Idrus dengan judul tulisan, “Tahun Politik, Hoaks, dan Pentingnya Literasi Digital bagi Generasi Z”.
Dr Herman Oesman selaku Ketua Tim Juri mengatakan, juara lomba menulis esai dan opini tersebut ditetapkan oleh tim juri melalui Surat Ketetapan nomor 01/S-Tap/TJ-LMEO/X/2022 tentang Pemenang Lomba Menulis Esai dan Opini Disarpus Provinsi Malut, tanggal 29 Oktober 2022.
“Penetapan pemenang berdasarkan nilai tertinggi yang diraih para finalis sejak tahapan awal yakni pemeriksaan dan penilaian tulisan hingga presentasi serta sanggahan/kritikan atas karya tulis masing-masing finalis di babak final. Keputusan itu bersifat mengingat dan tidak dapat diganggu gugat,” paparnya.
Herman menambahkan, dalam catatan tim juri, secara garis besar umumnya karya tulis para finalis masih pada soal typo, pendalaman masalah, dan persoalan lokal yang kurang digali.
Kepala Disarpus Malut Muliadi Tutupoho yang menutup lomba itu dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia dan tim juri yang bekerja keras menyelesaikan tugasnya masing-masing. Juga mengapresiasi semua peserta.
Lomba menulis esai dan opini tersebut, katanya, merupakan kegiatan tahunan Disarpus yang mulai dilaksanakan tahun ini. Dan, peserta yang masuk 25 terbaik termasuk karya para finalis akan diterbitkan menjadi buku. “Inshaa Allah kita terbitkan menjadi buku,” katanya.
Muliadi yang juga seorang penulis itu berharap para pemenang lomba menulis esai dan opini terus mengembangkan potensinya. “Kepada peserta yang sampai di babak finali dan juara, jangan hanya berakhir di sini (juara). Teruslah tingkatkan potensi dan kualitas menulisnya. Menulis dan membaca ialah dua sisi dari satu kepingan uang yang tidak bisa dipisahkan,” tandasnya. (red)
Discussion about this post