LABUHA,MPe– Salah satu faktor penentu terciptanya struktur penduduk yang diinginkan adalah Pengendalian Angka Kelahiran Total /Total Fertility Rate (TFR).
Di Provinsi Maluku Utara sendiri, selama lima tahun terakhir berdasarkan data SDKI tahun 2017 Total Fertility Rate (TFR) berada pada posisi 2,9, sedangkan berdasarkan hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja (SKAP 2019) adalah 2,8 per WUS (15-49 Tahun).
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rata – rata anak yang dilahirkan oleh Wanita Usia Subur di Provinsi Maluku Utara adalah sebanyak 2 sampai 3 anak.
Dalam jangka waktu yang relatif panjang, angka kelahiran ini menjadi salah satu penentu struktur penduduk yang ditandai dengan proporsi penduduk usia produktif.
Kondisi ini membuka peluang untuk mendapatkan bonus demografi dengan salah satu prasyarat yang harus terpenuhi yaitu tersedianya SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Dewasa ini, kesadaran Masyarakat akan pentingnya memiliki Keluarga terencana dan Berencana semakin berkembang, yang mengakibatkan kebutuhan akan penggunaan Alat Kontrasepsi semakin meningkat.
Peningkatan tersebut mengakibatkan perlunya tenaga medis untuk dapat melayani berbagai jenis metode kontrasepsi yang paling cocok dengan kondisi masing-masing Akseptor KB. Metode kontrasepsi seperti IUD (intrauterine device) dan KB Implan memerlukan kompetensi khusus dalam pemasangan maupun pencabutannya sehingga selain memerlukan pengetahuan (kognitif) diperlukan pula kemampuan (skill) yang khusus.
Bertempat di Hotel Palm Labuha Kabupaten Halmahera Selatan, tanggal 11 s/d 15 November 2022 Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, menggelar Pelatihan Teknis Pelayanan KB Tekonolgi Kontrasepsi Terkini atau yang populer dengan Contraception Technology Update (CTU) bagi Bidan di Fasyankes Angkatan III Tingkat Provinsi Maluku Utara.
“Tujuan pelatihan CTU ini selain untuk meningkatkan dan merefresh skill dan pengetahuan tenaga medis dalam melakukan pemasangan/pemakaian berbagai alat kontrasepsi juga untuk meningkatkan Pengetahuan dan cara mencegah faktor-faktor resiko dalam pemasangan alat kontrasepsi.” Kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara yang diwakili oleh Udin Lahidi selaku Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan saat membuka pelatihan.
Udin Lahidi menjelaskan bahwa program dan Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banga Kencana) menekankan pada penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui tenaga medis (bidan) yaitu melakukan pembinaan, promosi, penggerakkan masyarakat serta peningkatan kepesertaan ber KB.
Dengan Menggandeng Tim Fasilitator dari POGI Febby Oktavianti, Ketua IBI Provinsi Rosdiana Turuy, Sekretaris IBI Taira Hi. Noh, Dinas Kesehatan Provinsi Masni Abd.Latif dan Irwan Sulaiman selaku Ketua POGI Provinsi Maluku Utara, yang selain memberikan penguatan materi kepada para Peserta juga ikut mendampingi para Tenaga Bidan yang dilatih dalam Praktek lapangan yang berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.
Di sela sela kegiatan yaitu pada hari kedua berlangsungnya pelatihan, tampak Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina hadir menyapa para peserta usai menghadiri pembukaan Diskusi Panel dan Manajemen Audit Kasus Stunting. Dalam arahannya Eni menyampaikan bahwa melalui pelatihan CTU ini diharapkan kualitas pelayanan dan kemampuan para bidan semakin meningkat sehingga resiko atau tingkat kegagalan dalam penggunaan alat Kontrasepsi akan berkurang.
“Selama ini tingkat kegagalan sangat kecil, biasanya kegagalan terjadi akseptor menggunakan alat kontrasepsi berupa pil dan suntik karena lupa. Oleh karena itu akseptor diarahkan kepada kontrasepsi jangka panjang yaitu IUD dan implan,”katanya.
“Tenaga Medis diharapkan mampu berperan untuk memberikan solusi, saran atau usulan terbaik pada pasien dalam memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai/cocok.”lanjutnya
Dengan menghadirkan 5 orang Bidan dari Kota Tidore Kepulauan dan 10 orang Bidan dari Kabupaten Halmahera Selatan sebagai peserta pelatihan, diharapkan mampu memberikan bekal pengetahuan dan menambah ketrampilan dalam memberikan pelayanan KB yang berkualitas kepada masyarakat. (**)
Discussion about this post