TALIABU,MPe- Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024.
Target Nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%.
Salah satu cara untuk mengukur efektivitas Program Prioritas adalah melalui mekanisme output tagging (penandaan output) pada lintas Kementerian/Lembaga (K/L) untuk mengidentifikasi output yang spesifik ditujukan pada program tematik sekaligus mengetahui besaran anggaran yang digunakan untuk membiayainya dan untuk mengindektifikasi dini output, rincian output dan menghitung alokasi anggaran per K/L terkait dengan upaya percepatan penurunan stunting berdasarkan data Renja K/L, DIPA awal tahun anggaran, dan kertas kerja K/L.
Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Maluku Utara menyatakan bahwa output tagging ini sangat bermanfaat untuk melakukan sinergitas intervensi spesifik dan sensitif agar tepat sasaran, yaitu intervensi pada rumah tangga yang berisiko tinggi mengalami stunting. Selain itu, output tagging juga mendorong terjalinnya koordinasi yang lebih kuat antar lintas sektor dalam melaksanakan intervensi penurunan stunting khususnya di Provinsi Maluku Utara.
“Upaya percepatan penurunan stunting perlu dikawal oleh seluruh Lintas sektor agar intervensi dan Konvergensi program melalui penguatan Sinergitas serta koordinasi intervensi spesifik dan sensitif yang lebih baik dapat terwujud,” ujar Renta.
pada tanggal 5 November 2022 bertempat di Aula Kantor Bupati Pulau Taliabu, guna mengevaluasi perkembangan Pelaksanaan dan Analisa Kinerja Anggaran, Perwakilan BKKBN provinsi Maluku Utara mendampingi Tim BKKBN Pusat, Kementerian dalam Negeri dan Kemeterian Desa melakukan Monitoring dan Evaluasi Tagging tematik Stunting di Kabupaten yang kaya hasil laut ini.
Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus yang dalam sambutannya menyampaikan komitmen Bersama seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Tingkat Desa dengan menggandeng seluruh organisasi masyarakat, agama dan Lintas Sektor yang sampai pada hari ini sementara melakukan action di lapangan dengan inovasi yang lebih mendekatkan akses layanan kepada masyarakat.
“Upaya Pemerintah Daerah dalam rangka percepatan penurunan stunting di kabupaten Pulau taliabu dengan melibatkan seluruh OPD dan telah membentuk tim mulai dari tingkat Kabupaten hingga ke tingkat desa”. Kata Aliong.
Tim Pusat yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Lucy Widasari dari Koordinator Satgas Pusat, Siti Fathonah dari PKB Ahli Utama BKKBN, Alan Novandi Fungsional Direktorat Kelembagaan dan kerjasama Desa (DITJEN Bina Pemerintahan Desa)Kemendagri, Arifandi Hutomo Fathoni Analis Pemebrdayaan Masyarakat (Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan) Kemendesa PDTT, Agus Sulfi Koordinator Monev Balita dan Anak (Ditbalnak )BKKBN, Desmiwarti Sub Koordinator Pengembangan Bina Keluarga Balita (DITBALNAK) BKKBN, serta didampingi oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Ansar Djainahu dan Koordinator Keluarga Sehtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Maluku Utara Maurend Jully Lesar.
Hasil Monitoring dan Evaluasi tersebut nantinya dapat dilakukan analisis perkembangan Penandaan (Tagging) dan Perkembangan PAGU, Analisis Kinerja Anggaran yang meliputi analisis realisasi kinerja anggaran dan capaian output, analisis kinerja pembangunan yang berisi analisis atas kinerja konvergensi dan kinerja intervensi atas output yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta analisis kinerja intervensi di lokus Prioritas.
Dengan menggandeng peserta dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, TPPS Kecamatan Taliabu Barat, Kepala Desa se Kecamatan Taliabu Barat dan forkopimda Kabupaten Pulau Taliabu diharapkan dapat mendorong Kinerja dan intervensi Program percepatan penurunan stunting secara konvergen sampai ke tingkat desa. (**)
Discussion about this post