Peran bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia
di bumi.
Selain digunakan sebagai media pengantar komunikasi sosial dan kontrol sosial, bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Hal ini dikarenakan Bahasa memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting bagi masyarakat sebagai alat untuk komunikasi, sosialisasi dan pemersatu bangsa. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak di dunia.
Negara Indonesia memiliki 748 bahasa daerah yang sebagian besar masyarakat menggunakannya sebagai bahasa Ibu. Semakin ke arah timur maka jumlah bahasa daerahnya akan semakin banyak. Ini mengapa Indonesia adalah negara yang kaya tidak hanya diukur dari kekayaan sumber daya alamnya saja melainkan juga kekayaan ragam bahasa dan tradisi yang berbalut indah dalam negara kesatuan.
Bahasa Daerah sebagai kekayaan intelektual cenderung kurang disadari oleh masyarakat penutur bahasa itu, khususnya generasi muda yang ada di daerah pengguna bahasa tersebut.
Mereka cenderung menggunakan bahasa yang “gaul” sebagai alat komunikasi. Mereka menilai bahasa modern itu lebih efektif dari pada bahasa daerah yang terdengar lebih kuno dan ketinggalan jaman atau kurang keren jika digunakan.
Hal ini mengakibatkan bahasa daerah itu sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan dan bahkan dilupakan atau hilang.
Rasa kepemilikan dan kebanggaan yang diperoleh dengan menggunakan bahasa ibu telah tergantikan dengan rasa penghargaan dari lingkungan sekitar dengan menggunakan Bahasa asing, ini tentunya akan sangat berdampak pada kurang minatnya masyarakat dan generasi penerus terhadap penggunaan berbagai bahasa daerah yang suatu saat pelestarian bahasa daerah akan tinggal menjadi sebuah kenangan dan angan-angan belaka.
Bahasa daerah dan teknologi informasi harus dipandang sebagai dua unsur utama yang bersinergi, mutualisme dan saling mendukung antara satu dengan lainnya dalam kehidupan sehari-hari, dengan begitu kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa daerah akan memberi manfaat sebagai jiwa teknologi dan teknologi akan menguatkan peran bahasa dalam persaingan global.
Untuk itulah upaya pelestarian bahasa daerah melalui penggunaan media teknologi dan informasi dapat dikedepankan sebagai langkah awal dalam memberdayakan bahasa daerah demi terwujudnya komunikasi yang efektif, kreatif dan mampu memberikan feedback yang cepat demi terciptanya kehidupan yang harmonis.
Upaya pemberdayaan penggunaan Bahasa daerah dilakukan demi langkah awal dalam memberdayakan dan melestarikan Bahasa daerah agar terwujudnya komunikasi yang efektif.
Bahasa daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan yang memperkuat jati diri bangsa. Bahasa daerah sebagai bahasa ibu merupakan bahasa pengantar yang menjadikan setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebudayaannya tersendiri, inilah yang membedakan hampir di setiap pulau di Indonesia, dari sabang sampai merauke menjadi istimewa dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Bahasa daerah sangat perlu dikedepankan sebagai usaha dalam pelestarian budaya dan identitas
bangsa melalui perkembangan teknologi informasi kekininan. Media literasi yang hidup dan berkembang pesat sampai saat ini seperti WhatsApp, Instagram, Tweeter, Facebook, Path dan
media literasi digital lainnya merupakan media digital literasi yang saat ini sangat populer
digunakan oleh masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak hingga lansia.
Dengan literasi digital maka pemberdayaan bahasa daerah menjadi media interpretasi, refleksi dan aktualisasi diri.
Untuk itulah peran kemajuan teknologi dalam melestarikan dan memberdayakan bahasa daerah sangat penting di era millenial saat ini untuk mempertahankan budaya dan identitas bangsa.
Melalui berbagai media literasi digital seperti software aplikasi dan piranti lunak lainnya dapat membantu bahasa daerah diperkenalkan, dipelajari, dipahami dan diimplementasikan oleh semua generasi; mulai dari generasi baby boomer, generasi X, generasi Y, generasi Z hingga generasi Alpha.
Pendekatan yang dapat dilakukan pada literasi digital mencakup dua aspek, yaitu pendekatan
konseptual dan operasional.
Pendekatan konseptual berfokus pada aspek perkembangan koginitif dan sosial emosional, sedangkan pendekatan operasional berfokus pada kemampuan
teknis penggunaan media itu sendiri yang tidak dapat diabaikan. (**)
Discussion about this post