Bahasa tidak pernah lepas dari aspek kehidupan. Manusia sejak lahir kemudian tumbuh diawali dengan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya baik dengan bahasa ibunya atau dengan bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional.
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur dimulai dari masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.
Setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses yang mendasari bahasa. Dalam pembinaan bahasa daerah dilakukan upaya meningkatkan mutu penggunaan bahasa melalui pembelajaran di sekolah-sekolah.
Pengajaran bahasa daerah dalam Kurikulum mengutamakan empat keterampilan penting yang sebaiknya dimiliki oleh siswa, yaitu :
(1) keterampilan menyimak,
(2) keterampilan berbicara,
(3) keterampilan membaca,
(4) keterampilan menulis.
Pembelajaran menulis erat kaitannya dengan pembelajaran sastra. Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa.
Dimasukkannya pembelajaran sastra ke dalam pembelajaran bahasa Ternate, karena secara umum sastra adalah segala sesuatu yang ditulis dan diutarakan oleh perasaan dan pikiran.
Di sekolah mata pelajaran Bahasa Ternate mendapat porsi waktu yang relatif sedikit, hal itu bukan menjadi alasan pembelajaran sastra disepelekan. Karena sastra memberikan manfaat yang besar bagi siswa dalam memahami yang terkait didalam karya sastra itu sendiri.
Melalui pengajaran sastra, diharapkan agar siswa mengenal berbagai bentuk dan isi karya sastra. Pada akhirnya para siswa diharapkan dapat merasakan bahwa karya sastra mempunyai nilai kegunaan dan mengandung keindahan.
Karya sastra yang banyak disampaikan dengan bahasa tulis adalah puisi. Puisi yaitu rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan.
Bagi saya bahwa menulis puisi merupakan suatu keterampilan
bahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Salah satu cara untuk mengembangkan apresiasi sastra pada anak didik ialah dengan pengajaran puisi.
Tujuan pengajaran puisi di sekolah adalah agar siswa memeroleh kesadaran yang lebih terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar, memerolehkesenangan, dan anak memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi.
Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.
Menulis puisi merupakan satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan
penguasan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan, pikiran, perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai tulisan.
Menulis puisi merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan tidak bertatap muka dengan orang lain tapi bisa tersampaikan isi dan maksud puisi. Seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa, menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus.
Antara menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Jika kita menuliskan sesuatu maka pada prinsipnya ingin agar tulisan itu ingin dibaca oleh orang lain. Puisi juga terbagi atas puisi lama dan puisi baru, disini saya sendiri mengambil jenis puisi baru dan tidak membatasi siswa apakah ingin menulis puisi berdasarkan cara se gugahu dan sebagainya untuk lebih melihat keterampilan siswa dalam menulis puisi.
Banyak manfaat yang diperoleh siswa dari pembelajaran sastra, khususnya karya sastra puisi. Saat menulis puisi, siswa
dapat mengapresiasikan gagasan, perasaan, serta pengalamannya secara puitis.
Guru dapat membantu serta membimbing siswa untuk memunculkan dan mengembangkan suatu gagasan, lalu mengorganisasikan menjadi puisi sederhana.
Dengan demikian, menulis puisi memerlukan
beberapa keterampilan seperti keterampilan memunculkan suatu gagasan, keterampilan mengembangkan gagasan, mengembangkan keterampilan dalam pemilihan kata, serta mengkoorganisasikannya menjadi puisi yang bermakna.
Pembinaan pembelajaran bahasa Ternate khususnya pembelajaran puisi dimaksudkan untuk meningkatkan kedisiplinan, keteladanan, dan sikap positif siswa-siswi untuk merangsang kreatifitasnya dalam menulis.
Selain itu, minat yang rendah terhadap kegiatan menulis puisi ini, terlihat ketika saya menggunakan metode (pengalaman) dan melihat ada beberapa guru yang memberikan tugas untuk menulis puisi bebas pada para siswa.
Lebih dari 50% siswa mengeluh menerima tugas tersebut. karena siswa belum terbiasa menulis puisi.
Bahkan, penyebab lain dari keterampilan menulis puisi masih sangat rendah karena siswa masih kesulitan dalam
mengekspresikan ide mereka ke dalam suatu tulisan, yaitu puisi yang indah.
Hal itu disebabkan oleh kurang keterampilan guru dalam menyampaikan atau mengajarkan materi pada siswa yang monoton, serta kurangnya memperhatikan keterampilan menulis siswa.
Saya merumuskan permasalahan tersebut seperti ini bagaimanakah keterampilan menulis puisi bebas dalam bahasa Ternate melalui kebiasaan pelajar.
Adapun secara khusus rumusan masalahnya seperti ini.
1. Bagaimanakah keterampilan siswa mengaitkan tema dalam menulis
puisi Ternate melalui pengalaman?
2. Bagaimanakah keterampilan siswa menggunakan diksi dalam menulis
puisi Ternate melalui pengalaman ?
3. Bagaimanakah keterampilan siswa menyampaikan amanat dalam
menulis puisi Ternate melalui pengalaman ?
4. Bagaimanakah keterampilan siswa menggunakan tipografi dalam
menulis puisi Ternate melalui pengalaman?
Adapun tujuan umum penulisan resume ini yaitu dilaksanakan dengan mendeskripsikan keterampilan pelajar menulis puisi bebas dalam bahasa
Ternate melalui pengalaman.
Sedangkan tujuan khususnya sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan keterampilan siswa mengaitkan tema dalam menulis
puisi Ternate melalui pengalaman.
2. Mendeskripsikan keterampilan siswa menggunakan diksi dalam
menulis puisi Ternate melalui pengalaman.
3. Mendeskripsikan keterampilan siswa menyampaikan amanat dalam
menulis puisi Ternate melalui pengalaman.
4. Mendeskripsikan keterampilan siswa menggunakan tipografi dalam
menulis puisi Ternate melalui pengalaman.
Hasil tulisan saya ini dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis terhadap keterampilan menulis puisi bebas dalam bahasa Ternate berdasarkan pengalaman pelajar
Manfaat yang akan dicapai adalah :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis resume ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi siswa tentang keterampilan menulis puisi bebas dalam bahasa Ternate berdasarkan pengalaman pelajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, gagasan ini dapat digunakan oleh guru sebagai
pertimbangan dasar untuk meningkatkan pembelajaran terkhusus
pada keterampilan menulis siswa atau pelajar.
b. Bagi Siswa, Menulis puisi melalui pengalaman diharapkan dapat
memotivasi siswa dalam menulis, khususnya menulis puisi dalam
bahasa Ternate.
c. Bagi Sekolah, gagasan ini diharapkan dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah.
d. Bagi saya, Sebagai bahan acuan gagasan ini selanjutnya yang
sejenis dengan penulisan ini.
SYUKUR DOFU….!
Discussion about this post