TERNATE,PM- Rumah Sakit Umum Chasan Boesoirie dengan sejumlah masalah yang belum dapat teratasi.
Setelah kasus dugaan tindak pidana korupsi pemotongan tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang sedang berjalan di Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.
Sekarang muncul bagi perawat RSUD Chasan Boesoirie yang sedang menjalankan pelayanan pasien, tidak diberikan alat pelindung diri (APD) seperti maskar dan hanscoen.
Salah seorang perawat yang tidak bersedia nama di publikasi kepada Wartawan Publikmalutnews, Sabtu, (17/9) mengatakan, bahwa setiap hari harus menjalankan tugas pelayanan pasien, tapi pihak RSUD tidak sediakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan hanscoen.
Sedangkan kita tahu, bahwa di bidang kesehatan bagi perawat yang tidak menggunakan Alat Pelindung diri, akan berdampak resiko yang sangat tinggi bagi dirinya. Apalagi sedang menjalankan tugas pelayanan di ruangan yang ada pasien penyakit infeksi dan hepatitis.
Menurut dia, seharusnya manajemen rumah sakit berkewajiban untuk menyediakan APD bagi perawat yang sedang berikan pelayanan di ruangan pasien.
Bahkan sebaliknya, perawat di minta untuk beli sendiri.
Lanjut dia, kalau beli sendiri tidak ada masalah, karena harga tidak seberapa besar, tapi ingin saya tanyakan, kalau kami sudah menjalankan tugas pelayanan terhadap pasien dengan baik, apa alasan, sehingga hak-hak kami seperti TPP maupun jasa BPJS yang sampai saat ini belum juga terbayar.
Kalau pemahaman manajemen RSUD Chasan Boesoirie di bidang kesehatan semacam ini, saya takut, berapa banyak perawat yang akan berdampak resiko bagi dirinya dan sangat sesalkan lagi, perawat di kasi hanscoen plastik yang di pakai untuk adonan kue,” tuturnya. (**)
Discussion about this post