TERNATE, MPe – Ratusan mahasiswa di Kota Ternate yang tergabung dalam aliansi Cipayung menggelar aksi menolak kenaikan lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Rabu (7/9).
Aksi yang dilakukan di depan Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun (Unkhair) sejak siang hingga sore itu membuat akses jalan utama menuju ke bandara Babullah ditutup total.
Pantauan media ini di lokasi ratusan aparat bersiaga melakukan pengamanan di depan masa aksi yang terus mengolarakan semangatnya menolak kenaikan BBM.
Salah satu masa aksi dari aliansi KAMMI dalam gilirannya menyampaikan orasi menyebut Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dinilai tidak bisa diandalkan sebagai perpanjangan aspirasi rakyatnya ke Pemerintah Pusat untuk menolak naiknya harga BBM.
“Pak Wali Kota Ternate (M. Tauhid Soleman) dalam hearing beberapa waktu lalu mengatakan, kami bekerja sesuai SOP (standard operating procedure). Jika Wali Kota mengatakan demikian tandanya dia tidak bisa mencari atau memberikan solusi ke untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Dia menilai Wali Kota harus memberikan solusi lain terkait naik harga BBM karena dampaknya dimana semua harga kebutuhan bakal naik.
“Wali Kota harus memberi informasi ke Jokowi (Presiden RI) untuk mencari solusi lain,” katanya.
Tak hanya itu salah satu masa aksi dari HMI dalam orasinya jika mengatakan jika pemerintah enggang menurunkan harga BBM maka Maluku Utara bakal referendum.
“Jika tidak diturunkan maka Maluku Utara referendum,” teriaknya.
Hingga berita ini dipublish masa masih terus menyampaikan aspirasinya. Sementara pihak kepolisian telah memperingatkan waktu aksi batas pukul 18.00 WIT. (**)
Discussion about this post