TERNATE,MPe- Pemerintah kota Ternate, menargetkan untuk ciptakan generasi berkualitas dalam upaya meminimalisir Ternate dari angka kasus stunting tubuh pada anak, agar generasi di daerah ini menjadi generasi yang berkualitas.
“Untuk mewujudkan Ternate bebas dari kasus kekerdilan atau kekerdilan, maka semua dinas dan pihak terkait di kota Ternate akan terus berkolaborasi melakukan langkah-langkah pencegahan stunting sesuai dengan tugas pokok masing-masing,” kata Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ternate, Nursia Azis seperti dilansir ANTARA saat sosialisasi rembuk stunting di kantor kecamatan Kota Ternate Utara, Rabu (31/8)) kemarin.
Menurut dia, pihaknya terus menggandeng seluruh stakeholder untuk terus sosialisasikan kasus stunting seperti merupakan langkah yang dilakukan untuk mencegah kasus kekerdilan di daerah ini di antaranya melakukan sosialisasi mengenai pencegahan pernikahan dini ke setiap kelurahan.
Selain itu, sosialisasi kasus stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian dan Keluarga Berencana Kota Ternate itu menghadirkan para kepala kelurahan dan kecamatan untuk bersama-sama bersinergi meminimalisir angka kekerdilan.
Menurut Nursia, upaya yang dilakukan seperti sosialisasi pernikahan dini harus dihindari, karena secara psikologis belum siap untuk membina keluarga, termasuk dalam mengurus anak yang dilahirkan dan ini lah yang kemudian menyebabkan terjadinya stunting pada anak.
Sementara itu, dari data yang diperoleh melalui DPPKB dan Dinas Kesehatan setempat, hingga saat ini angka stunting di Kota Ternate berada pada kisaran 24 persen.
Dia mengharapkan, kegiatan penurunan stunting di daerah setempat dilaksanakan secara optimal, terlebih karena sudah ada anggaran dan perencanaannya.
Kadis DPPKB Kota Ternate, dr Fatyiah Suma dihubungi menyatakan, pihaknya intensif melakukan percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan berbagai lintas sektor di daerah ini.
“Kami menggandeng berbagai elemen guna mendukung penurunan angka stunting akibat gangguan pertumbuhan badan anak akibat kurangnya gizi,” katanya.
Dia mengatakan program Bangga Kencana lintas sektor satu-satunya akselerasi pencegahan melalui intervensi percepatan penurunan angka stunting di Kota Ternate. Kasus ini di Ternate diproyeksikan turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Hingga saat ini, pihaknya telah membentuk tim pendamping keluarga dengan total 335 kader yang bertugas melakukan penguatan dan pendampingan di tingkat bawah dalam penurunan stunting.
Sementara itu, Camat Kota Ternate Utara, Marus Ishak ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya bersama-sama aparatur di tingkat kelurahan akan bersinergi dalam menurunkan angka stunting di wilayah Kota Ternate Utara.
“Kami akan menggandeng berbagai stakeholder untuk sama-sama menurunkan angka stunting seperti mensosialisasikan makan sehat dan bergizi serta intensif mengajak kader-kader di tingkat posyandu untuk terus berinovasi menurunkan angka stunting,” katanya. (**)
Discussion about this post