WEDA,MPe- Kabupaten Halmahera tengah menyampiakan bahwa penghargaan tertinggi sebagai urutan ke 2 terbaik penanganan stunting yang menjadi arahan prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan.
Bupati Halteng, Drs Edi Langkara, MH mengatakan, bahwa upaya ini ada melalui sinergitas dan kerja terpadu melalui bappelitbangda, Dinkes, dinas p2kb, pendidikan, serta erkim dan Ketpang merupakan upaya yang maksimal.
Untuk menjadikan generasi emas Halmahera tengah yang tangguh dan berkualitas sesuai misi pemerintah daerah untuk mewujudkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas,” ungkap elang sapaan Bupati Halteng.
Selanjutnya menurut bupati elang menambah bahwa program penanganan stunting ini mulai dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten melalui rakor dan workshop.
Sebagai upaya sinergitas maka Bupati Halmahera tengah telah menanda tanggani fakta kerjasama penurunan stunting dengan 40 kepala desa dalam wilayah kabupaten Halteng,
Penghargaan ini di serahkan langsung oleh kemdagri melalui dirjen bina pembangunan daerah Dr Setya Budi Mpd.
Bupati sekaligus sebagai ketua PSSI malut berharap agar OPD teknis yang menangani langsung pencegahan dan agar lebih optimal dan lakukan inovasi agar kedepan kabupaten halteng lebih baik dari saat ini.
Khusus untuk Penerimaan penghargaan stunting ini dalam Penilaian kinerja Delapan (8) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021 untuk tingkat Propinsi Maluku Utara di Prime Plaza Hotel Sanur Bali pada Selasa (30/8).
Penghargaan Yang diberikan tersebut diberikan pada sela-sela agenda workshop Penguatan perencanaan dan penganggaran melalui delapan aksi konvergensi di hotel.
Penyerahan penghargaan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (DR. Teguh Setyabudi, M.PD).
Kabupaten/kota yang mendapatkan undangan pemberian Apresiasi Penilaian kinerja Delapan (8) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021 sebanyak. 48 Kabupaten/Kota yakni 1.Provinsi Sumatra Barat (Kab. Pasaman Barat, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Pasaman)
2.Provinsi Kepri (Kabupaten Natuna, Kab. Karimun, Kota Batam)
3.Provinsi Kep Babel (Kabupate Bangka, Kab. Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Barat)
4.Provinsi Sumsel (Kab. Banyu Asin, Kab. Ogan Komerin Ulu, Kab. Ogan Komerin Ulu)
5.Provinsi Jabar (Kab. Sumedang, Kota Bandung, Kota. Bogor)
6.Provinsi Jateng (Kab. Magelang, Kab. Cilacap, Kab. Sragen)
7.Provinsi Jatim ( Kab. Tulungagung, Kab. Trenggalek, Kota Surabaya
8.Provinsi NTB ( Kab. Sumbar, Kab. Lombok Timur, Kab. Bima)
9.Provinsi NTT ( Kab. Nagekeo, Kab. Rotendao, Kabupatwn Sumba Barat)
10.Provinsi Kaltara ( Kab. Bulungan, Kab. Malinau, Kab. Nunukan)
11.Provinsi Kaltim ( Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Panjam Pasir Utara, Kota Samarinda)
12.Provinsi Kalsel ( Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Tabalong, Kab. Tanah Bumbu)
13.Provinsi Sulteng ( Kab. Banggai, Kab. Parigi Moutong, Kab. Banggai Kepulauan)
14.Provinsi Maluku ( Kab. Maluku Tenggara, Kab. Seram bagian Barat, Kota Ambon)
15. Provinsi Maluku Utara ( Kab. Halmahera Selatan, Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur)
Untuk Provinsi Maluku Utara yang mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Kabupaten Halmahera Selatan, Juara II kabupaten Halmahera Tengah dan Juara III Kab, Halmahera Timur.
Terkait dengan Penghargaan ini Kepala bappelitbangda,Drs. Salim Kamaluddin, M.Si ,mengatakan Penanganan Stunting Harus Tetap didukung mulai dari Proses Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Program kegiatan OPD Yang terlibat Langsung.
“Semua Kegiatan Yang Mendukung Stunting Harus Tepat Sasaran sebagaimana yang sudah di rencanakan pada Aksi II. (Perencanaan Kegiatan) sehingga kedepan Kabupaten Halmahera Tengah Angka Prevalensi Stunting dalam Diturunkan” Tegas Kepala Bappelitbangda halteng
Pada Acara Work Shoop ini Kabupaten Halmahera Tengah dihadiri Oleh Bupati Halmahera Tengah Diwakili Oleh plt Kadis Kesehatan Lutfi Djafar, SKM dan Kepala Bidang Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Manusia Feher Lasut, SP, mewakili Kepala Bappelitbangda.(ril)
Discussion about this post