Festival yang dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2022 dengan mengangkat tema “Lestarikan Budaya Membangun Sesama Kita” mulai dari pukul 07.00 – 12.00 WITA di Lapangan Taruna Desa Bukit Raya yang dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri KLHK Dr Alue Dohong, PhD didampingi oleh Bapak PLT Bupati Penajam Paser Utara Ir. H. Hamdan beserta jajarannya termasuk PLT Camat Sepaku Adi Kustama, S. Sos dan Kapolsek Sepaku AKP Kasiono, SH
Kegiatan ini akan berlangsung hingga malam sebagai malam gelar budaya dengan konsep Pembelajaran Pemberdayaan masyarakat Universitas Gadjah Mada Periode 2 yang telah melakukan pendampingan kepada masyarakat Sepaku mulai dari 25 Juni – 13 Agustus 2022 dalam rangka Kuliah Kerja Nyata periode 2 bekerjasama dengan pemerintah setempat yaitu pemerintah Kecamatan Sepaku.
Kegiatan yang diawali dengan penyambutan- penyambutan dari panitia, PLT Bupati dan terakhir Wakil Menteri KLHK sekaligus menandakan dimulainya jalan santai untuk warga Sepaku.
Tetapi, sebelum melaksanakan jalan santai bersama maka seluruh tamu undangan dan peserta menyaksikan tarian yang merupakan tarian penyambutan khusus tamu kenegaraan yaitu “Tari Ronggeng Nusantara” karya Dr. (Cand) Nurul Kamaliah Umasangaji, M.Pd yang merupakan mahasiswa program Doktor Program Studi Sosiologi selama menjadi mendamping masyarakat Adat Paser dalam rentang waktu penelitian untuk tugas akhirnya Disertasi.
Tarian tersebut memiliki makna besar yaitu tarian yang dilakukan dalam acara- acara resmi sebagai penghormatan Adat Paser terhadap tamu tersebut, dalam gerakan – gerakan yng lemah gemulai tersebut tari penyambutan ini menunjukkan keramahan masyarakat Adat Paser sehingga memberikan makna dalam pada setiap gerakannya ungkap M. Resaldi salah satu mahasiswa KKN Unmul yang turut membantu dalam koreografer dari tarian Ronggeng Nusantara agar nampak cantik dan indah.
Sebelum meninggalkan Lapangan Taruna Bukit Raya, Wakil Menteri dan PLT Bupati Penajam Paser Utara menyapa para penari dan berharap kedepannya seluruh warga masyarakat mampu menjaga kelestarian budaya yang dimiliki tak terkecuali Adat Paser.
Sebab, budaya merupakan kajian sosial budaya yang mampu mempertahankan keberadaan sosial masyarakat agar tetap harmonis, erat hubungan persaudaraannya dan mengikat silahturahmi bagi siapapun, karena pemindahan IKN ke Sepaku bukan hanya kajian geografi dan struktur wilayah tapi juga karena unsur sosial budayanya yang majemuk tetapi saling menghargai dalam kehidupan yang berdampingan di Sepaku.
Warga Sepaku perlu memahami bahwa menjadi bagian dari pelaksanaan pembangunan IKN akan menjadi sebuah kebanggan buat anak cucu kita nantinya karena berkontribusi dalam pembangunan IKN tersebut memiliki sejarah tersendiri ungkap Wakil Menteri KLHK sebelum menutup sambutan di pagi yang cerah tersebut. (**)
Discussion about this post