TERNATE- Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Masyarakat Adat Ternate kembali menggelar aksi unjuk rasa pada kasus dugaan tindak pidana korupsi Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2018. Senin (1/8).
Aksi massa tersebut masa mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate agar menetapkan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman sebagai tersangka selain YC dan Sukarjan Hirto.
Hasrullah, Koordinator Aksi saat di wawancarai publiknews.com mengatakan, Wali Kota Ternate juga harus ditetapkan tersangka karena sebagai Ketua Panitia Kegiatan dan juga Ketua TPAD pada kegiatan Haornas.
“Kami hanya ingin kasih tahu saja kalau Wali Kota adalah bagian dari Kasus ini. Karena tidak mungkin dia tidak mengetahui aliran penganggaran pada kegiatan Haornas, karena dia adalah selaku ketua panitia dan ketua tim TPAD pada waktu itu, dan dia pasti tahu semua alur penganggaran nya,” ujarnya.
Selain itu, menurut Hasrullah jika Wali Kota Ternate mankir atau tidak kooperatif dalam pemanggilan penyidik maka harus dilakukan pemanggilan paksa hal tersebut harus diberlakukan sama seperti tersangka pertama yakni YC.
“Tersangka pertama itu karena dia mankir dari panggilan Jaksa lalu dia ditetapkan sebagai DPO dan dijemput paksa dengan dalil tidak kooperatif. Wali kota juga harus dijemput paksa kalau mangkir dari panggilan Jaksa,” ujarnya.
“Kalau tidak berarti ada kejanggalan dalam penetapan tersangka pertama dan kedua. Untuk itu kami menuntut kejari tetap kan tersangka karena dia sebagai ketua panitia juga panitia Haornas,” tegas Hasrullah.
Amatan wartawan di lapangan sekira 10:30 WIT masa pertama melakukan aksi di depan kantor Walikota itu menggunakan 1 unit mobil L300 yang disertai spanduk bertuliskan Ternate bergerak, Ternate Menggugat. Sekitar pukul 12.15 WIT masa lalu melanjutkan aksinya di kantor Kejari Ternate. (ulis)
Discussion about this post