TERNATE- Kantor Pencarian Dan Pertolongan Basarnas Ternate resmi menutup Operasi SAR terhadap tenggelamnya Kapal KM. Cahaya Arafah di Perairan Tokaka, Kecamatan Gane, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Minggu (24/7/2022).
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan, Pencarian telah dilakukan selama 7 hari dimana pencarian melibatkan TNI- Polri, instansi pemerintah serta serta potensi SAR lainnya serta masyarakat setempat.
Hingga hari ketujuh pencarian kata Arafah terdapat satu orang yang belum ditemukan sehingga korban pun dinyatakan hilang.
“Tim Sar Gabungan juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dalam hal ini orang tua korban dan juga Pemda Halmahera Selatan. Dan mereka telah mengikhlaskan kepergian korban,” jelas Fatur melalui keterangan resminya yang diterima publikmalut.news, Minggu malam pukul 21.52 WIT.
Lanjut Fathur, meski operasi SAR sudah resmi namun telah diinformasikan kepada seluruh kapal maupun nelayan yang melintas di lokasi kejadian apabila melihat maupun menemukan korban agar segera melaporkan ke pihak Tim Sar Gabungan.
“(Kami sampaikan) ucapan terimakasih kepada seluruh Tim Sar Gabungan yang terlibat dalam pelaksanaan Operasi SAR terhadap KM Cahaya Arafah. “Semoga apa yang kita lakukan mendapatkan balasan dan ganjaran dari Allah SWT(Tuhan YME),” ucap Fathur menambahkan.
Seperti diketahui KM. Cahaya Arafah pada Senin (18/7) bertolak dari Pelabuhan Bastion Ternate dengan rute Gane, sesampainya di Desa Samo, Kapal Arafah lalu melanjutkan perjalanan ke Tokaka namun nasib berkata lain, di tengah perjalanan berpapasan dengan cuaca ekstrim membuat kapal yang memuat 77 penumpang itu mengalami kecelakaan nahas.
66 orang selamat, 10 meninggal dunia dan 1 orang anak kecil, bernama Mikaila Ismit yang masih berusia 4 tahun dinyatakan hilang.
Mikaila merupakan anak dari pasangan suami istri Suamin Ismit Muslim dan Rahma Badri, warga Desa Yomen, Kecamatan Pulau Joronga, Halmahera Selatan. (**)
Discussion about this post