Banyak kajian tentang budaya dan kultural untuk mempertahankan eksistensi budaya tersebut.
Adat Paser Bagian budaya yang menjadi sorotan kuat saat ini semenjak berdirinya IKN.
Banyak yang bertanya tentang Suku Asli yang mendiami wilayah IKN tersebut, agar tidak bias maka perlu adanya pemahaman budaya dan asal usul Suku dalam mendiami wilayah.
Adat Paser merupakan artefak budaya yang menjadikan Paser berdiri kokoh dengan pemangku – pemangku adatnya yang sangat terbuka dan solid dalam berbagai event kegiatan yang dilaksanakan di wilayah IKN Sepaku karena mereka adalah warg Adat Yang mendiami Sepaku sekian ratusan tahun lalu.
Untuk menjaga hal itu tetap terjalin dengan hangat Adat Paser menjadikan seni tari untuk memperkenalkan budayanya yang santun dan unik, juga menjadikan tarian Paser menjadi tarian utama dalam penyampaian tamu- tamu resmi di titik nol IKN.
Salah satunya jenis tarian yang selalu ditampilkan kepada masyarakat luas adalah tarian ” Ronggeng” dan saat ini mereka dengan gencarnya memperkenalkan tarian variasi terbaru dari kelompok adat Paser ini yaitu Nayu Paser Nusantara.
Kelompok seni ini terbentuk dengan sendirinya karena ikatan persaudaraan yang kuat sehingga mereka berkumpul dan latihan untuk menjaga kelestarian budaya mereka, akan tetapi seiring dengan waktu merekapun berani tampil dikhalayak umum.
Kegiatan yang baru dilaksanakan Senin, 18 Juli 2022 adalah kelompok tari binaan kepala Adat Paser Desa Binuang yaitu kelompok tarian yang didampingi langsung oleh pemuka Adat Paser Bapak Safaruddin ini tampil di wilayah Jenebura.
Jenebura merupakan sebuah wilayah kelurahan yang berada di Penajam Paser Utara yng dapat ditempuh lewat darat yang memakan waktu sekitar 2- 2,5 jam dari Sepaku – Pemaluan. Akan tetapi dapat ditempuh dengan jalan laut yaitu menggunakan speed boat dengan waktu 15 menit dari Sepaku- Maridan.
Sempat beberapa kali gagal tampil di wilayah Jenebura karena banyaknya kegiatan yang diikuti oleh kelompok tari Desa Binuang, akan tetapi senin sore kemarin (18 Juli 2022) kelompok tari ini mampu menghipnotis warga sekitar wilayah pelabuhan Jenebura dengan penampilan – penampilan tarian yang mereka latihan selama ini.
Tampilan pertama adalah tarian Ronggeng variasi ” Nuyo Ronggeng Paser” yang merupakan karya dari Dr.(can) Nurul Kamaliah Umasangaji Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar dibantu oleh koreografi yang handal dalam bidang seni Mas Muhammad Resaldi Mahasiswa KKN Unmul Samarinda yang pernah tampil di Expo Indonesia Dubai.
Tarian yang dibawakan oleh kelompok tari binaan Desa Binuang Sepaku adalah tarian pakem Paser dan juga tarian pakem Paser yang telah di modifikasi.
Akhirnya tampilan di Kelurahan Jenebura mampu mengobati luka yang beberapa kali selalu tertunda karena beberapa faktor dan waktu yang tidak sesuai, semoga hadirnya kami ” budaya Paser” lewat tarian mampu melestarikan budaya Paser dan meningkatkan tali silaturahmi kami dengan semua warga yang pada dasarnya multikultural di PPU Kalimantan Timur. (**)
Discussion about this post