TERNATE– Maluku Utara termasuk dalam lima provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 211,80 juta ton. Hal ini menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu penyumbang besar ekspor kelapa dan produk turunannya di Indonesia.
Berdasarkan data Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, pada tahun 2021, volume kopra yang dilalulintas keluar dari Maluku Utara sebesar 111 ribu ton sedangkan kelapa bulat 281 ton.
Belum lagi pengiriman keluar balok kayu kelapa dan bibit kelapa. Daerah tujuan pengiriman sebagian besar ke Surabaya, Manado, dan Bitung, dan dari wilayah tersebut produk turunan kelapa diolah untuk diekspor.
Permintaan pasar dunia untuk kelapa dan produk turunannya terus meningkat. Namun, berbagai ancaman terhadap produksi kelapa kita harus diwaspadai, salah satunya serangan hama penyakit.
Hal ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Sabtu, 16 Juli 2022 di Hotel Moloka’i, Morotai.
“Karantina bertugas mencegah masuk dan keluarnya hama penyakit pada hewan dan tumbuhan, termasuk pada kelapa yang dilalulintaskan keluar. Negara tujuan ekspor mempunyai persyaratan kesehatan yang harus kita penuhi untuk menghindari penolakan komoditas ekspor kita,” kata Yusup Patiroy, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate.
FGD yang bertajuk “Optimalisasi Potensi Kelapa Morotai menuju Kebangkitan Kejayaan Kelapa Indonesia” ini dihadiri oleh wakil pimpinan daerah Kabupaten Pulau Morotai, utusan Balit Palma, dinas pertanian setempat, TNI, pelaku usaha, dan petani kelapa. Asisten 3 Bupati Morotai, Ida RA Arsad, mengungkapkan keberadaan Kelapa Bido, varietas kelapa asal Morotai yang diprediksi akan menjadi varietas unggulan Indonesia dan diakui dunia.
“Morotai menjadi tempat lahirnya Bido, kelapa kualitas unggul. Namun, kita juga harus waspada terhadap serangan hama Segestes yang dapat mengancam produksi kelapa kita,” terang Juniati Sambiran, peneliti dari Balit Palma.
Kelapa Maluku Utara menjadi penyokong utama produksi kelapa nasional. Semua pihak harus terlibat dalam menjaga potensi daerah ini sehingga kelapa dapat menjadi modal utama bagi kemakmuran masyarakat Maluku Utara. (**)
Discussion about this post