TOBELO,MPe- Kepala Sekolah Dasar (SD) GMIH Darume Kecamatan Loloda Utara Kabupaten Halmahera Utara Nasion Tahe Bak Preman kampung yang melakukan Pengancaman sekaligus Pengrusakan Inventaris pribadi milik Yafet Boloha yang juga warga desa setempat.
Korban Yafet Boloha bersama Istrinya Inggrid Selfia Paskali kepada wartawan mengaku, awalnya Kepsek yang sudah dipengaruhi minuman keras datang ke rumahnya untuk meminjam sound sistem miliknya.
Hanya saja, Karena ada beberapa speaker yang rusak sehingga korban menolak untuk memberikan sound sistem tersebut. Kepsek lantas naik pitam dan masuk memaki korban, Tak hanya itu. Kepsek tersebut justru memukul korban dan mendorong ke tembok rumah yang terbuat dari kayu kemudian mencekik leher korban.
“Kepsek datang sudah dalam keadaan mabuk, dengan tujuan pinjam sound sistem, karena ada speaker yang rusak maka saya tidak kasih, pelaku langsung masuk ke rumah maki-maki saya kemudian pukul dan cekik leher saya,”Jelas Yafet.
Karena tangan pelaku yang enggan dilepas ketika mencekik korban. Maka korban pun melepaskan pukulan ke wajah pelaku dan kemudian melarikan diri. Pelaku yang juga tetangga korban kemudian kembali kerumahnya mengambil sebilah parang dan kembali mencari korban. Pelaku kemudian menggunakan parang melampiaskan amarahnya dengan mencincang dan merusak sound sistem serta perabotan rumah tangga lainnya milik korban.
“Kepsek (Pelaku) kemudian pergi ambil parang dan cari saya. Karena saya sudah lari, dia kemudian cincang 16 unit speaker aktif milik saya. Serta perabotan rumah saya.”Katanya
Merasa tidak puas, Lanjut Yafet. Pelaku kemudian mengejar istri dan anaknya dengan teriakan mengancam akan membunuh keduanya. Istri dan anaknya kemudian melarikan diri dan selamat meski dikejar menggunakan parang.
“Sebelumnya juga Handphone milik saya di banting, dan dia ancam akan bunuh keluarga saya walaupun sudah aman masalah ini. Karena merasa tidak aman dengan ancaman, saya juga sudah melaporkan masalah ini di Polsek Loloda Utara. Saya juga bersama Istri dan anak sekarang mengugsi di Tobelo dengan sanak keluarga,” tandasnya.
“Saya juga akan melaporkan hal ini Ke Diknas, Karena yang seharusnya menjadi panutan dan teladan justru sering menebar ancaman kepada masyarakat desa,
Sebelum kasus ini, Kepsek juga pernah berulah dengan kasus yang sama. Dimana mabuk dan memotong mobil warga desa setempat menggunakan parang dan masalah ini juga sudah dimediasi dan kepsek juga ganti rugi belasan juta kepada pemilik mobil. Jadi saya harap ada sanksi tegas oleh Kepala dinas atas perbuatan kepsek ini.”Katanya. (al)
Discussion about this post